Binatang
menyusui ini mudah dikenal karena bentuk bulunya yang seperti duri. Duri-duri
tersebut pendek pada separuh badan bagian depan dan panjang pada bagian badan
yang di belakang. Ukurannya sedikit lebih besar daripada kucing. Ekornya
pendek, 6 - 11 cm. Bobot badan 8 - 10 kg.
Pernah
dilaporkan sebagai hama pada ladang pertanian. Yang dirusak ialah ubi jalar dan
ubi kayu. Serangan dilakukan dengan menggali tanah dan ubinya langsung digigit.
Serangan pada ladang cenderung lebih tinggi pada daerah kapur. Makanannya terdiri
atas akar-akaran, kulit batang, buah-buahan yang sudah luruh di tanah. Kadang-kadang
bangkai juga dimakan.
Landak
hidup dalam liang. Biasanya liang kediamannya dibuat di bawah naungan rimbunan
semak. Binatang ini giat mencari makan di waktu malam. Indera penglihatannya
kurang tajam, tetapi indera pendengaran dan penciumannya sangat tajam. Landak mampu
berlari mundur atau ke samping dengan cepat.
Usaha
pemberantasan yang sudah pernah dijalankan ialah secara mekanis, yaitu dengan
cara mengorek atau mengmpos liang persembunyian dengan belerang. Dengan cara
ini landak akan keluar dari liang. Untuk menghalangi pelariannya dapat
digunakan dengan menggunakan batang pisang yang dipukulkan ke tubuhnya sehingga
duri-durinya yang tajam menancap pada batang pisang. Landak tahan terhadap
racun. Tuba yang digunakan untuk meracun, tidak mempan, bahkan dimakan oleh
landak. Dialam, musuhnya adalah harimau.
Segi
perkembangbiakannya belum banyak diketahui orang. Dilaporkan bahwa umumnya
landak beranak sekor pada tiap kali kelahirannya. Landak juga beranak pada
setiap tahun. Landak dapat hidup sampai umur 27 tahun (dalam tangkapan/
dipelihara).
Daerah
menyebarannya meliputi Muangthai selatan, Malaysia, Sumatra, Jawa, Kalimantan,
dan Nusa Tenggara Barat. Hidup pada ketinggian antara 0 - 1000 mdpl. Selain
hal-hal dalam segi perkembangbiakannya, yang perlu mendapat perhatian untu
diteliti adalah lingkungan hidup yang disukai, dinamika populasinya,
kelemahan-kelemahan serta perilaku secara keseluruhan, pengaruh faktor fisik
lingkungan, dan cara mengendalikan populasi landak.
Sumber
: Lembaga Biologi Nasional – LIPI. Buku “ Binatang Hama” hal 60-61
Belum ada tanggapan untuk " LANDAK (Hystrix brachyura Linnaeus) "
Post a Comment